Anggota Polsek Rasanae Barat dan Tim Inafis Polres Bima Kota saat mengevakuasi mayat Hasanudin, PNS DLH Kota Bima yang diduga korban pembunuhan di belakang Kompleks Sultan Square Kelurahan Dara.
BimaNews.id,KOTA BIMA-Identintas mayat yang ditemukan di belakang Sultan Square Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat terungkap. Korban adalah Hasanudin alias One Kuba asal Kelurahan Rontu, Kecamatan Raba.
Pria 48 tahun ini berprofesi sebagai petugas kebersihan dengan status PNS pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima. Untuk menambah penghasilan, korban nyambi jadi tukang ojek.
Diduga kuat meninggal karena dibunuh. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan wajah bersimbah darah. Luka sayatan di leher dan beberapa luka bacok di wajah, keduan tangan dan lengan.
Motif dibalik kasus pembunuhan sadis itu hingga kini masih misterius. Polisi masih terus melakukan penyelidikan. Mendalami keterangan saksi-saksi, pengumpulan barang bukti untuk mengidentifikasi pelaku.
"Kami akan selidiki lebih dalam untuk mengetahui motif pelaku," ungkap Kasat Reskrim Polres Bima Kota, Iptu M Rayendra via WhatsApp, Senin pagi.
Dari penyelidik awal, pihaknya belum bisa memastikan waktu kematian korban. Berdasarkan pemeriksaan dokter, korban diperkirakan meninggal lebih dari 6 jam sebelum ditemukan Minggu sore (4/4).
Kasubag Humas Polres Bima Kota Iptu Jufrin mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan seorang pemulung, sekitar pukul 06.30 Wita. Saat itu, yang bersangkutan takut melapor. Temuan mayat itu baru dilaporkan pemulung sekitar pukul 16.30 Wita pada Babinsa Kelurahan setempat.
"Kalau disimpulkan, korban meninggal sekitar 12 jam sebelum mayatnya ditemukan," jelas Jufrin.
Kasus temuan mayat itu sontak menggegerkan warga dan pengendara. Korban ditemukan dengan posisi kepala menghadap ke selatan. Mengenakan jas hujan warna biru silver, pakai masker hitam dan celana hitam.
Tidak jauh dari mayat juga ditemukan sepatu warna biru diduga milik korban. Polisi juga tidak menemukan sepeda motor, HP dan dompet milik korban di lokasi kejadian.
Kapolsek Rasanae Barat AKP Hamzah mendapat informasi tersebut langsung terjun ke lokasi bersama tim Inafis Polres Bima Kota. Setelah dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), sekitar pukul 17.40 Wita, mayat tersebut dibawa ke RSUD Bima untuk diperiksa.
Sekitar pukul 19.30 jasad korban dibawa pulang ke kediamannya di Kelurahan Rontu untuk disemayamkan. Jasad korban rencananya akan dikebumikan Senin pagi (5/4) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) kelurahan setempat.
Suasana duka terlihat di kediaman korban. Hingga pukul 22.00 Wita para pelayat terus berdatangan memenuhi halaman rumah korban.
Karena suasana duka, istri dan anak korban belum bisa diwawancarai. Dari pengakuan beberapa kerabat dan tetangganya, korban adalah pria yang baik. Sosok bapak yang penyabar serta sayang sama istri dan anak.
"Almarhum ini sangat lihai Mpa'a Gantao (Tarian rakyat Bima dan adu ketangkasan bela diri menggunakan tangan kosong). Dia juga jago main voli dan sepakbola," kata Yusuf warga setempat.
Pihak keluarga masih belum percaya dengan kematian Hasanudin. Karena selama ini, korban tidak punya musuh.
Korban sehari-hari bekerja sebagai tukang sapu jalan. Ia mulai kerja sekitar pukul 04.00 Wita. Usai menyapu jalan, korban nyambi ngojek untuk menambah penghasilan. Langganan ojek korban adalah ibu-ibu penjual sayur di pasar Amahami.
"Biasanya dia pulang ke rumah itu sekitar jam 09.00," ujarnya.
Sekitar pukul 06. 30 Wita
Minggu (4/4), pihak keluarga sempat menelpon korban. Niatnya, menyuruh korban
pulang, karena cuaca sedang hujan. Tapi, saat itu HP korban tidak aktif. (jw)