Warga Desa Leu, Kecamatan Bolo membersihkan lumpur sisa banjir di depan rumah mereka, Rabu (7/4). |
BimaNews.id,BIMA-Warga yang terdampak
banjir di Desa Leu, Kecamatan Bolo, saat ini masih membersihkan sampah dan lumpur
di rumah masing-masing. Mereka keluhkan tidak ada tenaga dari pemerintah untuk
membantu membersihkan material sampah dibawa banjir.
"Jangankan bantu bersihkan di dalam rumah. Bersihkan lumpur dan sampah di gang saja, mereka (pemerintah) tidak pernah," aku warga Desa Leu H Abdul Majid, ditemui di sela membersihkan rumah, Rabu (7/4).
Padahal kata dia, pemerintah harus ambil bagian membantu masyarakat. Terlebih dampak banjir kali ini, membuat warga mengungsi ke rumah tetangga yang aman dari banjir.
"Kita mengungsi dari kemarin, karena tidak mungkin juga tidur di rumah yang dipenuhi lumpur," katanya.
Dibutuhkan waktu sekitar satu pekan, lingkungan setempat kembali normal. Karena semua rumah yang dianda banjir masih tersisa lumpur.
Warga sangat berharap, kalaupun tidak ada tenaga, pemerintah tidak membantu kereta dorong dan sekop. Untuk memudahkan warga membersihkan sampah dan lumpur sisa banjir.
Korban lain, Mujunah mengaku lumpur di rumahnya setinggi lutut. Sampai saat ini belum dibersihkan, karena masih sibuk mencuci pakaian terkena banjir.
"Sebagian besar isi rumah saya terbawa banjir," akunya.
Sementara pakaian yang dikenakan diakui, bantuan dari warga desa lain yang tidak terdampak banjir.
Ditanya soal pendataan korban banjir dari pemerintah? Mujunah mengaku, belum ada pendataan. Terakhir melihat pemerintah turun, saat memberikan nasi bungkus.
"Itu pun hanya sekali. Kami justru banyak dapat bantuan dari warga dari desa lain," tandasnya.
Pantauan di lokasi, selain
di Desa Leu, sejumlah wilayah lain seperti Desa Rato dan Sonco, sebagian besar
sibuk membersihkan rumah. Termasuk mencuci pakaian yang kotor terkena banjir. (cr-jul)