Danrem 162/WB Brigjen Ahmad Rizal Ramdhani saat mengarahkan sejumlah elemen yang terlibat reboisasi di pegunungan Parado |
BimaNews.id,BIMA-Banjir
bandang yang menerjang puluhan desa di Kabupaten Bima pada Jumat (2/4) lalu, akibat
gundulnya hutan di pegunungan Parado.
Hal itu
diungkap Komandan Korem/162 WB Brigjen Ahmad Rizal Ramdhani SSos SH MHan, saat
penanaman bibit pohon di pegunungan setempat, Rabu (21/4).
“Saya dan
Wabup serta berbagai elemen baik APH, camat, Kades, serta masyarakat Parado dan
Monta melaksanakan reboisasi hutan Parado. Karena banjir 2 April lalu dampak
dari gundulnya hutan Parado,” ujarnya.
TNI bersama
seluruh elemen di Bima, khususnya di Parado, akan mengembalikan fungsi hutan.
Tekad bersama ini kata Danrem, agar bencana banjir tidak kembali terulang.
“Hari ini
kami memulainya dengan reboisasi. Kami deklarasikan, kami bertekad hijaukan
kembali hutan Parado. Karena apa, kita harus menjaga alam karena alam akan
menjaga keselamatan kita,” katanya.
Danrem ingin
masyarakat bersama anak dan cucunya kelak, bisa melihat hutan Parado kembali
rimbun. Kembali hijau dan menyejukan.
Dulu di
hutan Parado ini kata dia, ada air terjun. Tapi sekarang tidak ada lagi. Dulu
hutan Parado ini ceritanya dingin, tapi sekarang jadi panas karena tidak ada
pepohonan besar.
“Nah, kami
bersama seluruh elemen akan mengembalikan fungsi hutan Parado. Supaya kembali
normal dan menjadi ekosistim yang baik,” tandasnya.
Untuk para
petani lanjut Perwira Tinggi Bintang Satu ini, akan diberikan latihan bagaimana
menanam pohon yang baik dan tidak mengganggu fungsi hutan. Baik pohon atau
tanaman keras dan tanaman perkebunan, maupun tanaman palawija.
“Masyarakat
tetap bisa bercocok tanam. Bukan dilarang ya, tetapi kita atur sesuai prosedur
bagaimana menanam di pinggir hutan,” pungkasnya.
Wakil Bupati
Bima Drs H Dahlan M Noer, mengimbau masyarakat Kecamatan Monta dan Parado untuk
menjaga kelestarian hutan. Dengan begitu, dapat terhindar dari bencana banjir
dan tanah longsor maupun bencana-bencana alam lainnya.
“Saya atas
nama Pemkab Bima mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat
Kecamatan Monta dan Parado. Lebih khusus lagi Desa Pela, Desa Parado Wane, Desa
Kanca dan sejumlah desa di Kecamatan Parado. Kita harus menjaga hutan, menjaga
alam kita supaya tetap lestari seperti sedia kala,” ajaknya.
Wabup dua
periode ini mengaku, sudah tiga kali menanam pohon di wilayah setempat.
Termasuk dengan TNI-Polri dan sejumlah elemen.
Hanya saja, pascapenanama
n tidak satupun pohon yang tumbuh. Karena itu, Wabup mengajak masyarakat agar belajar dari musibah banjir bandang, untuk selalu mawas diri.
“Kita harus
mawas diri. Lestarikan hutan kita. Jaga alam kita, jaga hutan kita supaya kita
hidup makmur, hidup sejahtera. Karena di Parado yang biasanya sumber mata air
yang luar biasa, sekarang sudah tidak luar biasa lagi,” imbuhnya.
Mantan
birokrasi DKI Jakarta ini mengatakan, jika hutan tidak dijaga, bukan tidak
mungkin bencana alam akan terjadi kembali.
“Sekali lagi
kepada seluruh masyarakat Parado dan masyarakat Pela, karena di wilayah ini
masuk wilayah monta, perbatasan dengan parado. Kita harus punya hati untuk
kepentingan masyarakat banyak. Kalau ini jebol, Kota Bima pun akan jebol. Jadi,
kita harus benar-benar menjaganya,” pinta Wabup.
Dia
menambahkan, musibah banjir sangat merugikan semua pihak. Bahkan, hingga saat
ini warga terdampak masih trauma dengan musibah tersebut.
“Sekarang
ini masyarakat trauma Pak. Lihat mendung sedikit, orang di sana sudah stress,”
ungkapnya. (ydh)