Kefin bersama teman sebaya menjual kacang di perempatan lampu merah, Gunung Dua. |
BimaNews.id,KOTA BIMA-Kegiatan belajar dari rumah atau Daring yang diterapkan sejak pandemi Covid-19, siswa banyak memiliki waktu luang. Sebagian memanfaatkannya membantu orang tua dengan berjualan.
Seperti dilakukan Kefin, siswa SDN 29 Kota Bima ini. Bersama beberapa orang teman sebaya, mereka menjual kacang di perempatan lampu merah Gunung Dua.
Selama belajar tatap muka ditiadakan, Kefin tidak bisa mengikuti belajar Daring, karena tidak memiliki handphone android. Sehingga guru di sekolahnya berkunjung ke rumahnya untuk Belajar Dari Rumah (BDR).
Jadwal guru berkunjung ke rumah kata dia, hanya dua hingga tiga kali seminggu. Kadang dalam seminggu tidak ada guru yang berkunjung.
‘’Karena waktu BDR tidak tetap dan rutin, saya manfaatkan waktu ndak belajar untuk bantu orang tua dengan jualan kacang," akunya.
Dari hasil jualan kacang, Kefin mengaku bisa mendapat keuntungan Rp 50 hingga Rp 150 ribu tiap hari. Sebagian besar uang itu diberikan kepada orang tua untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Apalagi kata siswa kelas 4 SD ini, ibunya hanya jualan kopi di Ama Hami setiap malam. Hasil menjual kacang bisa menopang kebutuhan keluarga
Selain mangkal di perempatan lampu merah Gunung Dua, Kefin juga menjual kacang di beberapa tempat yang menjadi pusat keramaian di Kota Bima. Seperti, di Taman Ria dan Lapangan Serasuba.
"Saya biasa jualan dari
pagi hingga malam," akunya. (cr-jul)