Anggota DPR RI Komisi IV, H Muhamad Syafrudin ST MM saat menyerahkan tiga kantong bibit padi Jarwo Super pada tiga perwakilan petani di aula Desa Penapali, Senin (22/3).
BimaNews.id,BIMA-Kementerian Pertanian bersama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) memberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) Demfarm pada petani. Kegiatan itu berlangsung di Aula Desa Penapali Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Senin (22/3).
Bimtek Denfarm Varieats Unggul Baru (VUB) Padi Khusus Dengan Teknologi Jarwo Super ini, sekaligus sosialisasi tentang perkembangan teknologi Jarwo super oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB. Hadir pada kegiatan itu, Wakil Kepala BPTP NTB, anggota DPR RI Komisi IV, Kadis Pertanian Kabupaten Bima, Camat Woha Kabupaten Bima dan sejumlah petani sebagai peserta kegiatan tersebut.
Dr Moh Nazam SP MSi mewakili kepala BPTP NTB mengungkapkan, ini kegiatan pertama yang dilaksanakan di Kabupaten Bima. Sebagai program pemerintah untuk mensejahterakan petani melalui bibit padi VUB dengan teknologi Jarwo super.
"Pemerintah atau Kementerian Pertanian melalui BPTP NTB menggelar kegiatan Bimtek Demfarm di dua tempat. Di Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa," sebutnya di sela kegiatan, Senin (22/3).
Kegiatan ini jelasnya, sekaligus sosialisasi tentang keunggulan padi Jarwo. Memperkenalkan keunggulan dari padi hasil inovasi Badan Litbang Pertanian, yakni padi Jarwo Translanter Combine Harvester. Hingga, cara pemupukan berdasarkan status hara serta penggunaan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS).
Selain itu jelasnya, juga tentang pengenalan gejala dan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada padi di lahan dan penguatan kelembagaan kelompok tani.
"Pemerintah tahun ini mengupayakan percepatan dalam penyebaran teknologi Jarwo super ke petani. Alhamdulillah sekarang kami sedang merealisasikan. Hanya saja kendalanya selama ini adalah pandemic Corona," ungkapnya.
Teknologi padi Jarwo harapnya, segera berkembang di Kabupaten Bima. Melalui Bimtek ini, petani dapat memanfaatkan ilmu yang didaat, sehingga produksi padi melimpah.
"Secara umum saya berharap program teknologi ini berjalan sukses," harapnya.
Hal yang sama diungkapkan anggota DPR RI Komisi IV, H Muhamad Syafrudin ST MM. Anggota fraksi PAN ini menjelaskan, tujuan dari program ini, untuk meningkatkan pendapatan petani di seluruh Indonesia.
Melalui Bimtek ini lanjutnya, peserta mendapatkan bimbingan, praktek dan teknik bertani. Terutama, cara untuk mengelola tanaman padi, hingga mendapatkan hasil yang maksimal.
"Misalnya, perolehan hasil tani sebelumnya dari lahan lima hektare berkurang. Dengan program ini petani mendapatkan hasil panen lebih dari itu," terangnya.
Apalagi wilayah NTB, khususnya Kabupaten Bima merupakan satu diantara daerah penghasil pertanian yang terbesar di Indonesia. Program ini sasarannya, untuk meningkatkan kesejahteraan para petani. Sehingga tidak ada lagi import beras.
Camat Woha, Irfan DJ SH merasa senang dengan program tersebut. Apalagi diakui, program ini hal yang baru di Bima.
"Program ini kalau kita merujuk pada petani di Jawa, sangat luar biasa hasilnya. Karena itu pemerintah Kabupaten Bima harus mengupayakan agar program ini sukses, sehingga hasil produksi pangan meningkat," imbuhnya.
Irfan juga berharap bibi padi ini bisa sesuai dengan lahan di Bima. Sehingga perlu ada lahan percontohan untuk meyakinkan para petani. Karena, bibit ini berbeda dengan bibit padi lain.
"Sebagai Camat Woha saya menyampaikan terimakasih banya pada anggota DPR RI Komisi IV, H Muhamad Syafrudin. Peduli dan memiliki niat baik mensejahterakan petani,’’ tutupnya. (ar)