 |
| IPTU Ivan Roland Christofel STK |
BimaNews.id,DOMPU-Sat Reskrim Polres Dompu terus mendalami kasus pencurian ternak di Doroncanga yang dilakukan tiga pelaku asal Kecamatan Kempo. Dari hasil penyelidikan, Sat Reskrim mengungkap sejumlah fakta baru.
Kasat Reskrim Polres Dompu
IPTU Ivan Roland Christofel STK
mengatakan, tiga kawanan pencuri IR alias Naga 29 tahun dan HR 36 tahun warga
Dusun Madya Desa Kempo Kecamatan Kempo serta AN 25 tahun warga Dusun Rasabou
Desa Ta'a merupakan spesialis pencuri ternak. Aksi mereka sejak 2018.
"Sudah tiga tahun mereka beraksi di tempat pelepasan ternak di Doroncanga Kecamatan Pekat," jelas Ivan.
Modus pencurian mereka dengan cara menembak dan memberikan racun pada ternak. Sebelum beraksi mereka memantau lebih dulu situasi di sekitar lokasi sasarannya.
"Ternak langsung disembelih di kawasan Doroncanga. Sebelum dibawa, ternak tersebut dipotong-potong terlebih dahulu. Sedangkan jeroannya dikubur di sekitar lokasi penyembelihan," ungkapnya.
Tiga pelaku tersebut juga mengakui, daging ternak hasil curiannya dijual di sejumlah pasar. Supaya tidak dicurigai sebagai daging hasil curian.
"Kita juga masih menyelidiki sudah berapa ekor ternak yang telah
dicuri ketiga pelaku ini," ujarnya.
Sejumlah korban yang melaporkan kehilangan ternak di Doroncanga sudah diperiksa. Termasuk, Kasman Pratama warga Dusun Buncu Desa Matua Kecamatan Woja yang sebelumnya melaporkan kehilangan ternak.
Dari pengakuan Kasman, sebanyak 13 ekor Sapi miliknya hilang selama dilepas di Doroncanga. Sapi-sapi tersebut hilang secara berselang.
"Kasus ini masih terus diselidiki. Termasuk tentang
kepemilikan senjata api rakitan yang dipakai para pelaku untuk menembak ternak.
Jika itu terbukti, maka ketiganya bisa dikenai
ancaman UU Darurat Nomor 12 tahun 1951," pungkasnya. (jw)
