 |
| Bupati Dompu, Kader Jaelani, Wakil Bupati H Syahrul Parsan ST MT, Ketua DPRD Dompu Andi Bachtiar Amd Par, Plt Sekda Dompu H Moh Syaiun SH MSi berdiskusi dengan sejumlah awak media usai kegiatan di Pandopo, Rabu siang. |
BimaNes.id,DOMPU-Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Dompu akan digelar tahun 2021 ini. Sedikitnya 16 desa bakal menggelar pesta demokrasi lima tahunan itu.
Ada hal menarik pada Pilkades kali ini. Selain syarat administrasi, para calon Kades (Kepala Desa) juga diharuskan bisa mengaji.
Hal itu disampaikan Bupati Dompu, Kader Jaelani, Rabu (31/3). Ditemani Wakil Bupati Dompu, Ketua DPRD dan Plt Sekda, Kader Jaelani menginginkan pelaksanaan Pilkades kali ini berbeda dengan sebelumnya. Salah satunya, menerapkan syarat bisa mengaji bagi para calon Kades.
"Saya ingin para kandidat Pilkades harus bisa mengaji. Kalau tidak bisa, digugurkan dari pencalonan," tegas Kader Jaelani ditemui di Pandopo Bupati.
Mengaji menurut Bupati sangat penting diketahui seorang calon pemimpin masyarakat. Setidaknya, dengan ilmu agama menjadi modal pemimpin untuk membimbing masyarakat.
"Seperti apa aturannya nanti kita bahas dengan pak wakil dan Sekda. Yang pasti, syarat wajib mengaji juga akan kita terapkan pada saat seleksi jabatan fungsional di lingkup Pemda Dompu," ujar aba Kade sapaan akrab Bupati Dompu ini.
Bupati juga menginginkan para calon Kades tahun ini berkompetisi secara sehat, bersih tanpa politik uang. Pesta demokrasi yang jujur dan berwibawa menurut dia, harus terus didorong, demi terwujudnya pemimpin yang berkualitas.
"Sekarang siapa saja
boleh mencalonkan diri pada Pilkades. Tidak mesti orang berduit,"
harapnya.
Keinginan bupati menerapkan syarat bisa mengaji bagi calon Kades diapresiasi Wakil Bupati, Ketua DPRD Dompu dan Sekda Dompu. "Bagus. Walaupun agak sulit, nanti kita akan coba terapkan. Karena memulai hal baik itu memang susah," kata Plt Sekda Dompu, H Moh Syaiun SH MSi. (jw)
