Postingan yang dinilai sebagai penghinaan terhadap suku Donggo oleh akun Facebook Belqis Rayyan Alfarisqi. |
BimaNews.id,KOTA BIMA-Belakangan ini publik Bima dan Dompu dihebohkan dengan video pelakor dan penghinaan suku Donggo dan Sila (Bolo) di media sosial. Kini video dan kasus penghinaan itu dikecam banyak netizen.
Video istri sah melabrak Perebut Laki Orang (Pelakor) terjadi sekitar Minggu siang (14/2). Kejadian itu berlangsung di halaman salah satu hotel di Kota Bima.
Video tersebut diambil saat laki hidung belang dan Pelakor baru cek out dari kamar hotel. Tiba-tiba istri sah bersama teman perempuannya muncul dan melabrak suami dan wanita Pelakor.
Istri sah tampak berontak dengan mendorong hingga menyambak rambut si Pelakor. Wanita yang datang dengan istri sah juga ikut menendang Pelakor tersebut.
Sementara sang suami yang mengenakan jaket kuning dan memakai masker dibantu satpam hotel berusaha melerai. Mereka mencoba menghalangi serangan istrinya dan teman perempuannya itu.
’’Jangan pukul,’’ kata satpam dalam Video itu sembari melerai.
Sang istri yang kecewa dengan sikap suaminya terus berontak sembari memaki suaminya. Sedangkan Pelakor dengan santai berusaha menghindar dari keributan dengan menuju sepeda motor yang ia parkir di halaman hotel.
"Eee jangan dulu pergi," ancam sang istri pada pelakor dalam video itu.
Kemudian Sang istri kembali menyambak rambut Pelakor saat hendak pergi. Sang suami dan satpam berusaha melerai.
Belum diketahui pasti identitas mereka dalam video tersebut. Namun, ada yang menyebutkan laki-laki yang dilabrak istrinya itu adalah tenaga honorer di Sekretariat Daerah (Setda) pemerintahan daerah.
Di hari yang sama muncul lagi status penghinaan suku Donggo dan Sila (Bolo). Status penghinaan suku Donggo dilakukan pemilik Facebook Belqis Rayyan Alfarisqi. Dalam postingan pemilik FB yang diduga asal Kelurahan Dara ini diapload Minggu (14/2).
Dalam postingannya, Belqis Rayyan Alfarisqi secara terang-terangan menyebutkan "Lako Donggo". Penyataan kontroversial itupun menuai kecaman dari warga Donggo.
Beberapa jam kemudian, akun Belqis Rayyan Alfarisqi menuliskan permintaan maaf. Dalam postingan itu dia mengaku khilaf. Meski demikian, warga Donggo tetap melaporkan kasus penghinaan itu pada kepolisian.
Kasus penghinaan yang sama juga terjadi pada Suku Sila (Bolo) di dunia maya. Kali ini, dilakukan akun Facebook Garaha Londo Rasa. Dalam postingan menggunakan bahasa Bima, dia menyebutkan orang Sila maling semua. Dia juga menuliskan di Sila tempat berkumpulnya manusia raja penipu dan maling.
Kabarnya, kasus penghinaan tersebut sudah dilaporkan warga Sila di Polres Bima.
"Laporannya sudah kita terima. Sekarang
sedang diteliti untuk ditindaklanjuti. Sedangkan kasus penghinaan Suku Donggo
belum kita terima," kata Kasat Reskrim Polres Bima IPTU Adhar SSos, Senin
(15/2). (jw)