Jasad Waliadin, yang meninggal karena bunuh diri disemayamkan di rumah kediamannya di Desa Kadindi Kecamatan Pekat |
BimaNews.id,DOMPU-Waliadin, remaja 14 tahun warga Dusun Suka Jaya, Desa Kadindi, Kecamatan Pekat ditemukan meninggal dengan tali nilon melilit di lehernya, Rabu sore (3/2). Remaja yang biasa disapa Adeng ini diduga bunuh diri.
Belum diketahui pasti motif dibalik kasus bunuh diri tersebut. Dari pengakuan ibu dan neneknya, belakangan ini korban kerap minta dibelikan sepeda motor. Karena keterbatasan ekonomi keluarga, keinginan korban tidak bisa dipenuhi.
Selain itu, Adeng juga sering menanyakan tentang keberadaan ayahnya pada sang ibu. Namun selalu dijawab tidak tahu.
"Kemungkinan korban mengalami depresi, memilih mengakhiri hidup dengan gantung diri," ujar Paur Subbag Humas Polres Dompu AIPTU Hujaifah.
Peristiwa itu pertama kali diketahui neneknya, Sahri Ina Fajri, 65 tahun yang tinggal serumah dengan korban, sekitar pukul 18.30 Wita. Saat itu, nenek korban sedang memasak di dapur, tiba-tiba mendengar suara benda yang jatuh dari dalam rumah. Penasaran akan suara itu, sang nenek pun menuju sumber suara.
Nenek korban sangat terkejut melihat cucunya tekapar di lantai rumah dengan leher terlilit tali nilon. Sang nenek langsung shok dan menangis sehingga terdengar oleh tetangga.
Warga yang mendengar tangisan Sahri Ina Fajri berdatangan lalu membantu melepaskan ikatan tali dan mengangkat korban ke tempat tidur. Kapolsek Pekat IPDA Muh Sofyan SSos bersama anggotanya tiba di rumah duka menyampaikan belasungkawa.
Dari hasil olah TKP, korban murni menunggu karena bunuh diri. Pihak keluarga mengikhlaskan kepergian korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan Visum Et Repertum (VER).
Korban selama ini tinggal
bersama neneknya. Kedua orang tuanya bercerai saat korban berusia 5 tahun.
Sejak saat itu ia tak pernah lagi bertemu dengan ayahnya. Beberapa hari
terakhir sebelum kejadian, korban sering duduk murung dan lebih banyak mengurung diri di dalam
rumah. (jw)