Sekelompok warga yang mengaku diutangi Lis berkerumun di halaman barat Sekretariat DPRD Kota Bima. Mereka berusaha untuk bertemu dengan Lis usai rapat dengar pendapat dengan dewan. |
BimaNews.id, KOTA BIMA-Rapat dengar pendapat (RDP) soal piutang bendahara bagian umum menjadi sorotan. Tidak seperti RDP pertama yang terbuka untuk umum.
Ketua DPRD Kota Bima Alfian Indrawirawan S Adm menjawab soal itu. Kata dia, RDP kali ini sengaja ditutup. Itu sesuai tata tertib dewan tentang jenis rapat.
“Kami diperbolehkan untuk mengadakan rapat tertutup bahkan bersifat rahasia,” ujarnya usai RDP, Rabu (20/1).
Alfian mengungkapkan, RDP tertutup
kali ini dengan alasan ruang yang tidak cukup. Kemudian dikhawatirkan terjadi keributan selama rapat
berlangsung.
“Kami melihat situasi, sehinga diputuskan RDP tertutup,” katanya saat ditemui di ruang siding utama Sekretariat DPRD Kota Bima.
Menyinggung soal diambil
alinya RDP yang sebelumnya ditangani Komisi I. Alfian kembali menegaskan, itu wajar.
Sebab dalam Tatib dewan diperbolehkan.
“Tidak ada masalah RDP kami ambil alih, sebab lembaga ini satu,” tegasnya.
Pantauan media ini, usai RDP terjadi keributan di halaman kantor setempat. Sejumlah orang menyoraki Lis yang keluar dari gedung dewan.
Mereka berteriak
menanyakan kapan uang mereka dikembalikan. Bahkan beberapa orang sempat
mengejer mobil yang ditumpangi Lis. Tidak puas dengan itu, sekelompok orang
yang mayoritas wanita ini menemui ketua dewan. (nk)