Petugas memeriksa
identitas warga yang akan masuk ke Kota Bima di Niu, perbatasan Kota dan Kabupaten Bima, Kamis sore tadi.
BimaNews.id,KOTA
BIMA-Mulai pukul 18.00 hingga 24.00 Wita
batas Kota Bima dijaga ketat personil gabungan. Warga dari luar Kota
Bima dilarang masuk.
Langkah tegas ini diambil untuk membatasi adanya kerumunan warga yang berpotensi terjadi penyebaran Covid-19. Setiap warga yang akan masuk ke wilayah Kota Bima diperiksa suhu tubuh, menggunakan masker dan identitas.
Bila ditemukan ada warga yang bukan warga Kota Bima tidak diperbolehkan masuk. "Kalau ada identitas dari luar Kota Bima, kami suruh balik arah," ujar Koordinator Pengamanan Pos Batas Kota Bima, Kompol Nusra Nugraha SH pada BimaNews.id, Kamis (31/12) malam tadi.
Bagaimana jika ada warga dari luar NTB yang akan masuk? ditegaskan Nusra, juga akan diperiksa untuk mengetahui keperluan mereka. Untuk memastikan, petugas akan mengantar ke tempat tujuan.
‘’Hingga pukul 19.00 Wita ini, sudah puluhan kendaraan kita minta balik arah. Sebagian besar pengendara roda dua,’’ sebutnya.
Kabag OPS Polres Bima Kota ini mengatakan, warga yang masuk perbatasan kota tidak hanya diperiksa identitas dan kelengkapan protocol kesehatan. Juga digeledah, untuk mengantisipasi ada warga yang membawa senjata tajam atau barang berbahaya lain.
"Alhamdulillah, sejauh ini belum ditemukan ada yang membawa senjata tajam dan lain-lain," ujarnya saat ditemui di batas kota.
Bila ditemukan ada warga yang membawa senjata tajam akan ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku.
Untuk penjagaan di batas
kota diturunkan 71 orang aparat gabungan. Dengan dua regu patrol untuk wilayah timur
dan barat, terdiri dari aparat TNI, Polri dan Dinsat Pol PP.
"Kami sudah siapkan polwan dan personil wanita dari Pol PP untuk menggeledah warga yang masuk," terangnya.
Kasat Pol PP Kota Bima, M. Nor A. Majid menambahkan, sejauh ini penjagaan di batas kota berjalan aman. Tidak ada keberatan dari warga yang diminta untuk berbalik arah.
"Petugas mengedepankan
sikap humanis dan komunikatif sehingga dapat dipahami warga," pungkasnya.
(nk)