BIMA-Langkah politik Pasangan Calon (Paslon), Hj. Indah Dhamayanti Putri dan Drs H. Dahlan HM Noer masih belum tersaingi. Selain mendapat dukungan kuat dari 5 partai pengusung, dukungan masyarakat makin masif.
Terbukti dengan penyambutan yang luar biasa dari masyarakat Kecamatan Woha saat melakukan blusukan, Jumat (13/11). Sepanjang jalan dari Desa Naru, Kalampa dan Samili disesaki warga. Mereka meneriaki "Dukung IN-DAH dua periode".
Tokoh masyarakat Desa Naru, Gery mengatakan, tumpah ruahnya masyarakat menyambut pasangan IN-DAH sebagai bukti kuatnya dukungan terhadap pasangan petahana ini. Masyarakat hadir menyambut pasangan nomor 3 itu tanpa dikomando.
"Kehadiran masyarakat dengan suka cita. Bukan dibujuk atau dirayu," tuturnya.
Gery menilai masyarakat Woha sudah menikmati kepemimpinan IN-DAH. Diantaranya, pemindahan Kantor Bupati Bima ke Woha.
"Woha sudah menjadi Ibu kota Kabupaten Bima. Kami sangat bersyukur dan itu terjadi saat kepemimpian pasangan IN-DAH," terangnya.
Sementara itu, Calon Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Puteri mengungkapkan, terimakasih yang tak terhingga atas dukungan masyarakat Woha. Antusias masyarakat menjadi modal semangat pasangan IN-DAH untuk meraih kemenangan.
"Saya sangat berterimaksih atas dukungan masyatakat menyambut kehadiran kami. Semoga ini menjadi tanda-tanda kemenangan," ungkapnya.
Ia meminta, masyarakat tidak salah memilih pada 9 Desember mendatang. Di kertas surat suara nanti, yang memakai jilbab kuning itulah yang harus dicoblos.
"Tidak susah dicari dalam kertas surat suara. Sebab, hanya satu orang yang memakai jilbab," ujarnya.
Dae Dinda juga mengajak kaum perempuan untuk memilih dirinya. Perempuan harus mendukung sesama perempuan.
"Sama siwe ta caki sama siwe (Perempuan harus coblos sesama perempuan)," pungkasnya. (dam)
Terbukti dengan penyambutan yang luar biasa dari masyarakat Kecamatan Woha saat melakukan blusukan, Jumat (13/11). Sepanjang jalan dari Desa Naru, Kalampa dan Samili disesaki warga. Mereka meneriaki "Dukung IN-DAH dua periode".
Tokoh masyarakat Desa Naru, Gery mengatakan, tumpah ruahnya masyarakat menyambut pasangan IN-DAH sebagai bukti kuatnya dukungan terhadap pasangan petahana ini. Masyarakat hadir menyambut pasangan nomor 3 itu tanpa dikomando.
"Kehadiran masyarakat dengan suka cita. Bukan dibujuk atau dirayu," tuturnya.
Gery menilai masyarakat Woha sudah menikmati kepemimpinan IN-DAH. Diantaranya, pemindahan Kantor Bupati Bima ke Woha.
"Woha sudah menjadi Ibu kota Kabupaten Bima. Kami sangat bersyukur dan itu terjadi saat kepemimpian pasangan IN-DAH," terangnya.
Sementara itu, Calon Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Puteri mengungkapkan, terimakasih yang tak terhingga atas dukungan masyarakat Woha. Antusias masyarakat menjadi modal semangat pasangan IN-DAH untuk meraih kemenangan.
"Saya sangat berterimaksih atas dukungan masyatakat menyambut kehadiran kami. Semoga ini menjadi tanda-tanda kemenangan," ungkapnya.
Ia meminta, masyarakat tidak salah memilih pada 9 Desember mendatang. Di kertas surat suara nanti, yang memakai jilbab kuning itulah yang harus dicoblos.
"Tidak susah dicari dalam kertas surat suara. Sebab, hanya satu orang yang memakai jilbab," ujarnya.
Dae Dinda juga mengajak kaum perempuan untuk memilih dirinya. Perempuan harus mendukung sesama perempuan.
"Sama siwe ta caki sama siwe (Perempuan harus coblos sesama perempuan)," pungkasnya. (dam)