BIMA-Bolo, menjadi satu dari sekian banyak kecamatan Paslon Syafru-Ady sebagai lumbung suara. Rencana besar pun disiapkan untuk kecamatan strategis ini, akan dijadikan sebagai kawasan segi tiga emas Lewa Mori.
Tim Analis dan Strategi Syafru – Ady, Syaifullah mengungkapkan alasan kenapa Kecamatan Bolo disebut sebagai Segi Tiga Emas Lewa Mori.
Kecamatan Bolo kata dia, memiliki potensi yang kompleks dengan berbagai keunggulan. Sehingga ditetapkan sebagai salah pusat pengembangan wilayah strategis Kawasan Segi Tiga Emas Lewa Mori.
Bolo menjadi bagian terpenting dari Pengembangan kawasan strategis bisnis Lewa Mori sebagai pusat ibu kota dan bisnis bersama Kecamatan Woha dan Palibelo.
Pria yang akarab disapa Ipul ini menjelaskan, Bolo merupakan salah satu dari tiga kawasan potensial sebagai pusat perniagaan dan perdagangan di Kabupaten Bima bersama Kecamatan Woha dan Sape.
Kemudian Bolo gambarnya, menjadi poros utama dari konsep pembangunan kawasan “Dou Sila” yang telah dicanangkan sebagai kawasan pengembangan wilayah pedesaan baru yang produktif. Dengan berbagai industri unggulan pada sektor industri kreative, pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan bersama wilayah Madapangga, Donggo dan Soromandi.
Bolo merupakan salah satu wilayah potensial dalam rancangan kawasan industri garam dan budidaya ikan bersama Kecamatan Woha, Palibelo, Langgudu, Wera dan Lambu. Sebagai pusat pengembangan garam rakyat dan budidaya bandeng serta udang.
Menurut Syafru-Ady ungkapan Ipul, memaksimalkan seluruh potensi Bolo menjadi poros penting untuk kemajuan daerah menjadi perhatian serius untuk lima tahun ke depan.
“Diharapkan nanti dampaknya, akan tumbuh berkembang usaha-usaha baru warga sehingga lapangan kerja akan tercipta dan kesejahteraan warga akan meningkat, ” ujar Ipul.
Rencana aksi dan detail tindakan strategis yang akan dilakukan ke depan, aku Ipul telah dirumuskan Syafru-Ady bersama para pakar yang berkompeten di bidangnya.
“Syafru-Ady bertekad, melalui kerjasama dan kerja bersama-sama dari seluruh stakeholder, perubahan di Kabupaten Bima yang digelorakan warga akan dapat kita wujudkan menuju Kabupaten Bima yang MAKMUR. Insya Allah, ” pungkasnya.
Sementara itu, Kurniawan Politisi PAN, meyakini kemenangan Syafru-Ady di Kecamatan Bolo bisa mencapai 80 persen.
Ia mengatakan, Kecamatan Bolo sebagai pemilik DPT atau suara kedua tertinggi setelah Sape, menjadi lumbung suara bagi Paslon nomor urut 2 Syafru-Ady.
“Memasuki penghujung ini, suara dan dukungan untuk Syafru-Ady di Bolo, tembus angka 80 persen,”ujar Kurniawan, Minggu (8/11) disela-sela kampanye terbatas dan blusukan Syafru-Ady di wilayah Kecamatan Bolo.
Angka 80 persen itu, kata Anggota DPRD Kabupaten ini, bukanlah sekadar ekspetasi atau khayalan apalagi mimpi belaka. Tetapi berdasar kerja bersama, kerja keras seluruh tim.
Lebih dari itu dukungan murni warga Bolo yang ingin menjemput perubahan pemimpin di Kabupaten Bima, sebab rasa kecewa selama 5 tahun pemerintahan sekarang.
Tidak itu saja, 80 persen suara dukungan yang akan diperoleh Syafru-Ady di Bolo, karena warga Bolo sadar, Aji Syafru sebagai putera Bolo, tidak boleh lagi dikecewakan dan harus menjadi pilihan warga Bolo.
“Sudah saatnya memilih orang kampung sendiri. Kemarin itu kesalahan sejarah dan tidak akan terulang lagi,” tegasnya. (tin)