BIMA-Pasangan Calon (Paslon) Hj. Indah Dhamayanti Putri dan Drs H. Dahlan M Noer menemui masyarakat Kecamatan Lambitu, Sabtu (14/11). Di Lambitu, pasangan IN-Dah diberi satu ikat bawang putih.
Pemberian bawang putih oleh warga sebagai simbol, Kecamatan Lambitu memiliki keunggulan pada sector tanaman bawang putih.
“Lambitu adalah bawang putih. Tanaman ini sudah ada sejak nenek moyang kami,”tutur tokoh Pemuda Lambitu, Sudarmansyah.
Jika pasangan IN-Dah terpilih kembali menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bima, ingatlah bawang putih. Sebab, hampir seluruh warga Lambitu menanam komoditas bawang putih.
“Bagi warga di sini, bawang putih adalah kehidupan mereka. Sama seperti tanaman padi,” tutur pria yang akrab disapa Mon ini.
Selama ini Mon mengaku, pemerintah sudah banyak membantu petani melalui sejumlah program. Hanya saja, petani Lambitu masih sangat tradisonal.
“Saya sangat berharap ada kemajuan. Untuk itu kami mendukung pasangan IN-Dah,”sebutnya.
Calon Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri mengaku, akan terus mendorong masyarakat meningkatkan produksi tanaman bawang putih. Hanya saja, dukungan ini tidak harus membuka baru lahan baru.
“Saya akan memajukan ekonomi masyarakat lewat berbagai sektor. Diantaranya disektor pertanian. Bawang putih sudah pasti akan menjadi bagian dari lumbung ekonomi masyatakat,” terangnya.
Lambitu diakui memiliki potensi untuk peningkatan produksi tanaman bawang putih. Tapi, jangan sampai membuka lahan baru dengan membabat hutan.
“Saya mengajak warga untuk menjaga alam. Soal produksi pertanian tentu akan kita dorong melalui program yang kita canangkan,” sebutnya.
Jika pasangan IN-Dah terpilih kembali, ke depan akan ada mitigasi di sektor pertanian. Cara ini menurutnya, sangat efektif bagi petani, agar memahami kondisi alam dan tanaman yang cocok setiap musim.
“Tentu ini tidak mudah, kadang melawan tradisi masyarakat. Tapi masyarakat juga butuh pengetahuan setiap usaha pertanian,” terang ibu dua orang anak ini.
Dae Dinda mengaku, daerah ini sangat besar akan potensi alamnya. Namun, masih sangat sedikit yang dimanfaatkan dengan baik karena minimnya pemahaman bertani.
“Saya sangat menyadari, tapi ke depan kita akan perbanyak pendampingan pertanian. Membantu memberi pengetahuan tentang cara bertani,” pungkasnya. (dam)