BIMA-Masih ingat dengan rencana pembangunan Jembatan Lewa Mori yang hingga kini belum terealisasi?. Rencana pembangunan jembatan itu akan diwujudkan pasangan calon (Paslon) H Syafrudin-Ady Mahyudi (Syafa’ad) jika terpilih pada Pilkada 9 Desember mendatang.
Hal itu disampaikan Calon Bupati Bima, H Syafrudin saat kampanye di Kecamatan Wera. Kata mantan Bupati Bima ini, Jargon Perubahan yang diusung Paslon Syafa’ad bukan sekadar kata-kata, tetapi telah dituangkan secara resmi melalui program perubahan.
Pembangunan Jembatan Lewa Mori ini jelas H Syafru, untuk memudahkan akses masyarakat Bolo dan sekitarnya dengan perkotaan.
"Ada yang mengkhawatirkan, jika jembatan Lewa Mori dibangun, ekonomi masyarakat di kawasan selatan akan mati. Saya pastikan, tidak akan. Karena ada jalur bisnis dua arah, yang akan kita bangun, " tegasnya.
Sebagai pengusaha H Syafru sangat peduli untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Akan memperkuat kelembagaan keanggotaan usaha warga seperti, Poktan, Korporasi atau Gapoktan. Mendorong terbentuknya usaha yang berorientasi pasar di setiap desa.
Untuk itu katanya, dibutuhkan fasilitas jalur, lalu lintas untuk memastikan hasil dari pengembangan ekonomi itu ada dan baik.
"Ini adalah program yang tersusun dengan sistematis dan saling berkaitan. Kami tidak serampangan membuat program dan mudah berjanji. Kami, memiliki solusi yang terkonsep dari masalah yang telah kita riset sejak awal, " terangnya. (tin)
Hal itu disampaikan Calon Bupati Bima, H Syafrudin saat kampanye di Kecamatan Wera. Kata mantan Bupati Bima ini, Jargon Perubahan yang diusung Paslon Syafa’ad bukan sekadar kata-kata, tetapi telah dituangkan secara resmi melalui program perubahan.
Pembangunan Jembatan Lewa Mori ini jelas H Syafru, untuk memudahkan akses masyarakat Bolo dan sekitarnya dengan perkotaan.
"Ada yang mengkhawatirkan, jika jembatan Lewa Mori dibangun, ekonomi masyarakat di kawasan selatan akan mati. Saya pastikan, tidak akan. Karena ada jalur bisnis dua arah, yang akan kita bangun, " tegasnya.
Sebagai pengusaha H Syafru sangat peduli untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Akan memperkuat kelembagaan keanggotaan usaha warga seperti, Poktan, Korporasi atau Gapoktan. Mendorong terbentuknya usaha yang berorientasi pasar di setiap desa.
Untuk itu katanya, dibutuhkan fasilitas jalur, lalu lintas untuk memastikan hasil dari pengembangan ekonomi itu ada dan baik.
"Ini adalah program yang tersusun dengan sistematis dan saling berkaitan. Kami tidak serampangan membuat program dan mudah berjanji. Kami, memiliki solusi yang terkonsep dari masalah yang telah kita riset sejak awal, " terangnya. (tin)