DOMPU-Kapolda NTB Irjen Pol. M Iqbal, SIK MH dan Danrem 162 Wirabakti, Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdani menyambangi Bapaslon H Syaifurrahman Salman dan Ika Rizky Veryani (SUKA), Kamis (24/9). Kedatangan dua petinggi TNI-Polri di NTB ini meminta SUKA untuk mengendalikan simpatisan, agar tidak memblokade jalan.
"Kami tidak ingin terjadinya chaos atau keributan menjelang Pilkada. Apalagi, saat ini di tengah pendemi Covid-19," tegas Iqbal.
Untuk itu, Kapolda meminta Bapaslon SUKA untuk mengimbau tim sukses atau massa simpatisan mematuhi protokol Covid-19. Karena penyebaran Covid-19 di sejumlah daerah di NTB saat sangat dikhawatirkan.
"Memutus rantai Covid-19 harus dimulai dari kesadaran bersama. Begitu pula menjaga stabilitas keamanan daerah. Kami harap SUKA dan simpatisan bisa ikut membantu," harap Kapolda.
Harapan yang sama juga disampaikan Danrem 162/WB, Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdani. Menurut Danrem, keselamatan masyarakat yang paling utama. Untuk itu, diminta pada massa simpatisan SUKA tidak lagi melakukan blokade jalan. Sebab, itu mengundang kerumunan banyak orang.
"Tetap patuhi protokol Covid-19. Minimal memakai masker. Agar tidak bertambahnya klaster baru," ajaknya.
Sementara, bakal calon Bupati Dompu, H Syaifurrahman Salaman mengatakan, saat ini Bapaslon SUKA sudah mengajukan dokumen laporan ke Kantor Bawaslu Dompu. Selain itu, dirinya sudah mengimbau tim sukses dan massa simpatisan untuk tidak ricuh.
"Sesuai deklarasi pernyataan sikap, kami mematuhi protocol kesehatan pada saat di Polda NTB maupun di Polres Dompu. Kami juga telah mengimbau tim sukses dan simpatisan untuk mematuhi, menerapkan protokol kesehatan agar terselenggaranya Pilkada 2020 yang aman, damai dan sehat," katanya.
Di hadapan Kapolda dan Danrem, mantan Bupati Dompu ini berharap persoalan ini bisa dimediasi. Ia berjanji, siap menjaga stabiltas keamanan Kabupaten Dompu selama Pilkada 2020 berlangsung.
Bakal Calon Wakil Bupati Dompu dari Bapaslon SUKA, Ika Rizky Veryani dengan tegas meminta hukum harus ditegakkan pada seluruh elemen masyarakat. Bukan dikuasai oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan.
"Kami juga menyampaikan mohon maaf dengan ketidaknyamanan masyarakat atas apa yang sudah dilakukan massa simpatisan dan pendukung SUKA," tutup Chika sapaan akrab Ika Rizky Veryani. (jw)