KOTA BIMA-Krisis air bersih yang melanda warga Dara Kota Bima, terus saja berlangsung. Droping air bersih dari pemerintah dianggap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga sehari-hari.
Musim kemarau tahun 2020 ini, berdampak krisis air bersih dialami warga di tiga RT di lingkungan Binabaru Kelurahan Dara Kota Bima.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga harus menunggu bantuan air bersih dari Pemerintah Kota Bima. Hanya sekali seminggu sebanyak satu tangki.
Rahmawati, warga setempat mengatakan, bantuan air bersih hanya 1 tangki seminggu disalurkan pemerintah tidak cukup. Tidak heran katanya, banyak warga yang tidak kebagian terpaksa membeli air dengan harga Rp 50 hingga Rp 100 ribu per 2.000 liter.
Hartono, Ketua RT di lingkungan Binabaru juga mengatakan krisis air bersih di lingkungannya terus terjadi setiap tahun. Terutama saat musim kemarau seperti ini.
“Sementara air di sumur warga, tidak layak untuk dikonsumsi. Selain rasanya asin dan bau, kini sudah semakin mengering,” ungkapnya.
Hartono berharap, pemerintah terkait dapat mengoptimalkan bantuan air bersih yang disalurkan. Minimal 3 kali dalam seminggu, agar kebutuhan air bersih warga di lingkungan Binabaru terpenuhi.
“Kalau satu kali seminggu itu, sangat kurang dari kebutuhan. Bukan hanya untuk minum, tapi juga untuk kebutuhan lainnya seperti memasak dan mencuci, ” pungkas Hartono. (tin)