KOTA BIMA-Pasca Luruh Kodo, NJ dinyatakan positif Covid-19, Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bima telah lakukan tracking kontak terhadap 18 orang. Mereka adalah orang-orang yang pernah kontak erat dengan Lurah Kodo sebelumnya.
18 orang itu kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bima, H Abdul Malik akan langsung diswab dan menjalani karantina mandiri selama 10 hari ke depan.
"Tracking masih terus kita lanjutkan, termasuk mereka yang tidak kontak erat dengan Nj, " sebut Malik.
Tracking kontak itu dilakukan PKM Rasanae Timur dan tim kesehatan lain.
Awalnya NJ masuk rumah sakit dr. Agung Raba. Karena di RS setempat diterapkan protokol kesehatan, NJ dirapid test. Hasilnya reaktif.
Karena reaktif dan memiliki gejala awal, kemudian dilakukan swab 2 kali. Swab pertama diambil tanggal 13 dan swab kedua tanggal 14 Agustus. Tanggal 16 keluar hasil swab yang menyatakan bersangkutan positif corona.
Sementara dari rilis tim gugus tugas covid-19 Provinsi NTB, tanggal 17 Agustus, terdapat 9 orang warga Kota Bima yang sebelumnya positif covid-19, dinyatakan telah sembuh.
Sembilan orang itu, delapan orang ber KTP Kota Bima dan satu orang KTP Kabupaten, namun berdomisili di Kota Bima.
Mereka adalah pasien nomor 16 Kota Bima (1.763 NTB), inisial SR, perempuan, 38 tahun, KTP Desa Bre, Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima. Pasien berdomisili di Kelurahan Penaraga, Kecamatan Raba.
Pasien nomor 18 Kota Bima (1.827 NTB), inisial ASP, laki-laki, 19 tahun, penduduk Kelurahan Paruga Kecamatan Rasanae Barat. Pasien nomor 31 Kota Bima (2.004 NTB), inisial DY, perempuan, 27 tahun, penduduk Kelurahan Penaraga Kecamatan Raba.
Pasien nomor 36 Kota Bima (2.009 NTB), inisial MS, perempuan usia 28 tahun, penduduk Kelurahan Penanae Kecamatan Raba Kota Bima, pasien nomor 41 Kota Bima (2014 NTB), inisial LF, perempuan, 24 tahun, penduduk Kelurahan Ule Kecamatan Asakota.
Pasien nomor 74 Kota Bima (2.260 NTB), inisial F, perempuan, 37 tahun, penduduk Kelurahan Rabangodu Selatan Kecamatan Raba. Pasien nomor 78 Kota Bima (2.383 NTB), inisial R, laki-laki, 25 tahun, penduduk Kelurahan Rabadompu Timur Kecamatan Raba.
Terakhir pasien nomor 79 Kota Bima (2.384 NTB), inisial AJ, laki-laki, 27 tahun, penduduk Kelurahan Tolomondu Kecamatan Rasanae Barat.
Juru bicara Covid-19 Kota Bima, H Abdul Malik mengimbau kepada warga masyarakat Kota Bima, tetap tenang dan tidak panik. Tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat Covid-19 saat beraktivitas.
"Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati, " tegas Malik.
Malik juga mengingatkan, hingga saat ini penularan Covid-19 masih terus terjadi. Ini menunjukkan penularan virus masih t meningkat.
Karena itu diharapkan masyarakat senantiasa memperhatikan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19. Dengan tetap menggunakan masker, menjaga jarak, tidak berjabat tangan, menjaga kebersihan dan meminimalkan kerumunan. (tin)
18 orang itu kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bima, H Abdul Malik akan langsung diswab dan menjalani karantina mandiri selama 10 hari ke depan.
"Tracking masih terus kita lanjutkan, termasuk mereka yang tidak kontak erat dengan Nj, " sebut Malik.
Tracking kontak itu dilakukan PKM Rasanae Timur dan tim kesehatan lain.
Awalnya NJ masuk rumah sakit dr. Agung Raba. Karena di RS setempat diterapkan protokol kesehatan, NJ dirapid test. Hasilnya reaktif.
Karena reaktif dan memiliki gejala awal, kemudian dilakukan swab 2 kali. Swab pertama diambil tanggal 13 dan swab kedua tanggal 14 Agustus. Tanggal 16 keluar hasil swab yang menyatakan bersangkutan positif corona.
Sementara dari rilis tim gugus tugas covid-19 Provinsi NTB, tanggal 17 Agustus, terdapat 9 orang warga Kota Bima yang sebelumnya positif covid-19, dinyatakan telah sembuh.
Sembilan orang itu, delapan orang ber KTP Kota Bima dan satu orang KTP Kabupaten, namun berdomisili di Kota Bima.
Mereka adalah pasien nomor 16 Kota Bima (1.763 NTB), inisial SR, perempuan, 38 tahun, KTP Desa Bre, Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima. Pasien berdomisili di Kelurahan Penaraga, Kecamatan Raba.
Pasien nomor 18 Kota Bima (1.827 NTB), inisial ASP, laki-laki, 19 tahun, penduduk Kelurahan Paruga Kecamatan Rasanae Barat. Pasien nomor 31 Kota Bima (2.004 NTB), inisial DY, perempuan, 27 tahun, penduduk Kelurahan Penaraga Kecamatan Raba.
Pasien nomor 36 Kota Bima (2.009 NTB), inisial MS, perempuan usia 28 tahun, penduduk Kelurahan Penanae Kecamatan Raba Kota Bima, pasien nomor 41 Kota Bima (2014 NTB), inisial LF, perempuan, 24 tahun, penduduk Kelurahan Ule Kecamatan Asakota.
Pasien nomor 74 Kota Bima (2.260 NTB), inisial F, perempuan, 37 tahun, penduduk Kelurahan Rabangodu Selatan Kecamatan Raba. Pasien nomor 78 Kota Bima (2.383 NTB), inisial R, laki-laki, 25 tahun, penduduk Kelurahan Rabadompu Timur Kecamatan Raba.
Terakhir pasien nomor 79 Kota Bima (2.384 NTB), inisial AJ, laki-laki, 27 tahun, penduduk Kelurahan Tolomondu Kecamatan Rasanae Barat.
Juru bicara Covid-19 Kota Bima, H Abdul Malik mengimbau kepada warga masyarakat Kota Bima, tetap tenang dan tidak panik. Tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat Covid-19 saat beraktivitas.
"Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati, " tegas Malik.
Malik juga mengingatkan, hingga saat ini penularan Covid-19 masih terus terjadi. Ini menunjukkan penularan virus masih t meningkat.
Karena itu diharapkan masyarakat senantiasa memperhatikan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19. Dengan tetap menggunakan masker, menjaga jarak, tidak berjabat tangan, menjaga kebersihan dan meminimalkan kerumunan. (tin)