BIMA-H Herman Alfa Edison (HAE), Selasa malam (7/7) menghadairi acara Mbolo Weki di Dusun Kamunti, Desa Mpili, Kecamatan Donggo. Kehadiran bakal calon Wakil Bupati Bima yang berpasangan dengan dr Irfan ini disambut hangat warga setempat.
Meski kehadiran pengusaha muda ini murni urusan keluarga, tetap saja didaulat untuk memberikan sambutan keluarga. Sekaligus menjawab uneg-uneg warga setempat yang mengeluhkan soal ketimpangan pembangunan. Hingga persoalan jalan, kelangkaan pupuk yangkerap dihadapi petani di Kabupaten Bima.
Saat memberikan sambutan keluarga, H Hae sapaan akrabnya mengakui kehadirannya di Bima untuk maju mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Bima berpasangan dengan dr Irfan (IMAN).
Kehadirannya kata dia,bukan sekadar maju pada Pilkada Kabupaten Bima atau hanya ingin menggantibupati. Tapi ingin melakukan perubahan, agar masyarakat Kabupaten Bima lebihsejahtera.
Karena disadari, KabupatenBima memiliki potensi besar, tetapi tetap menjadi daerah tertinggal.
‘’IMAN hadir dengan konsepperubahan, jika pada Pilkada nanti terpilih,’’ katanya di hadapan warga.
Menjawab keluhan wargasoal jalan lintas Mpili-Tumpu yang sempit dan sering terjadi kecelakaan. H Haemengaku, akan mengkomunikasikan persoalan itu dengan Gubernur NTB. Apalagi katadia, di Donggo Gubernur Dr Zul menang.
‘’InsyaAllah soal jalanini akan saya sampaikan kepada pak Gubernur,’’ ujarnya.
Soal kelangkaan pupukmaupun anjloknya harga jagung. H Hae secara gamblang membeberkan konsep yangakan IMAN laksanakan untuk menjawab persoalan itu dengan memberdayakanperusahaan milik daerah yakni, BUMD.
Perusahaan daerah inilahkata dia yang akan membantu petani di Bima mulai dari hilir hingga ke hulu.
‘’Untuk urusan bibit,pupuk, hasil pertanian mulai dari jagung, bawang dan garam, akan dikelola olehBUMD. Sehingga kebutuhan petani terpenuhi,’’ jelasnya.
Polanya, BUMD akanmenyediakan semua kebutuhan petani, mulai tanam hingga panen. Termasukmenyiapkan dana pinjaman untuk petani, sehingga tidak lagi meminjam uang darirentenir.
‘’Untuk harga jualkomoditi pertanian akan mengikuti pasar. Yang bisa kita lakukan, denganmenghadirkan industry untuk mengolah hasil pertanian seperti jagung, garam danlain-lain supaya harga tidak anjlok,’’ bebernya.
Sehingga dari sejumlahkomoditi andalan ini memberi efek domino terhadap peningkatan kesejahteraanpetani di Bima. Apalagi diakui, mayoritas masyarakat Kabupaten Bima adalahpetani.
Soal kelangkaan pupuk,diakui ada ketidaksingkronan data antara luas lahan dengan jumlah usulan pupukmelalui RDKK. Pada sisi lain, pengawasan pemerintah terhadap distribusi pupuksubsidi tidak maksimal.
‘’BUMD yang akan kitaberdayakan ini bekerjasama dengan pihak ketiga, sehingga pengelolaannyabenar-benar professional,’’ tandasnya. (gun)