BIMA-PT Sanggar Agro benar-benar mewujudkan aksinya menggusur lahan perkebunan jambu mente yang dikelola warga Desa Oi Katupa. Meradang, warga pun memblokade jalan, memprotes sikap arogansi perusahaan minyak kayu putih tersebut.
Ratusan warga Desa Oi
Katupa Kecamatan Tambora Kabupaten Bima turun unjuk rasa. Mereka memprotes
kegiatan PT Sanggar Agro Karya Persada (SAKP) yang melakukan penggusuran dan
pengerusakan kebun jambu mente milik warga setempat, Sabtu (4/7)
Dalam aksinya, warga
memblokade akses jalur utama jalan Lingkar Tambora, tepatnya di Desa Oi Ketupa.
Warga menutup jalan menggunakan kayu balok dan batu. Bahkan ratusan warga ini,
duduk melingkar di tengah jalan.
Akibat aksi ini,
pengaspalan jalan dari Kantor Kecamatan Tambora hingga Desa Oi Katupa
terhambat. Begitupun dengan kendaran roda empat maupun roda dua, tidak bisa
melintas di desa tersebut.
Seorang warga setempat,
Suhada mengatakan, aksi yang dilakukan warga menuntut hak mereka yang dirampas
oleh PT Sanggar Agro Persada. Ia meminta, pihak perusahaan menghentikan
kegiatan perusahan yang sedang berlangsung di atas lahan milik warga.
"Tuntutan kami,
pemerintah menghentikan aktivitas perusahaan di atas lahan perkebunan jambu
mente dan lahan persawahan milik masyarakat di Desa Oi Katupa," beber
Suhada.
Sementara itu, Kepala Desa Oi Katupa Syafrin yang dikonfirmasi
membenarkan warganya memblokade jalan. Menurutnya, blokade jalan dilakukan warga karena tidak
menerima lahan perkebunan mereka digusur oleh pihak perusahaan.
"Karena perusahaan
bersikeras melakukan penggusuran, makanya masyarakat blokir jalan," ujar
Syafrin via ponsel.
Dengan aksi tersebut,
proyek pengaspalan jalan di Kecamatan Tambora terhambat. Sementara itu, pihak
PT Sanggar Agro yang hendak dikonfirmasi belum berhasil dihubungi. (tin)