KOTA BIMA-Setelah melalui perjuangan panjang, jenazah Murni, TKW yang meninggal di Gleneagles Hospital Penang, Malaysia pada Selasa (7/7) lalu, berhasil dipulangkan. Sekitar pukul 09.00 Wita, Selasa (21/7) jenazah pejuang rupiah ini dimakamkan keluarga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima.
Jenazah almarhumah
tiba di kediamannya di Kelurahan Dara
sekitar pukul 02.00 Wita, Selasa (21/7) dinihari melalui perjalanan
darat dari Lombok Bima. Kedatangan jenazah Murni mendapat penghormatan dari pemerintah Kota
Bima.
Anggota
DPR RI HM Syafruddin, Wali Kota Bima H Muhammad Lutdi, Ketua TP PKK Kota Bima
Hj Ellya, dan sejumlah OPD lingkup Kota
Bima melayat ke rumah duka. Memberikan penghormatan terakhir pada almarhumah.
Efendy,
seorang kerabat almarhumah sangat
berterimakasih atas bantuan semua pihak, sehingga jenazah almarhumah Murni bisa
dipulangkan.
"Terimakasih
kepada semua pihak, terutama pada anggota DPR RI HM Syafruddin, Walikota Bima
HM Lutfi, Ketua TP PKK Hj Ellya, Disnaker, BP3MI Kota Mataram, Konjen RI di
Malaysia serta semua pihak yang telah membantu memulangkan jenazah almarhumah,’’
katanya berterimakasih.
Anggota
DPR RI HM Syafruddin dihubungi secara terpisah mengaku, awalnya mendapat kabar
ada TKW asal Kota Bima meninggal di di Penang- Malaysia setelah ditelpon Wali Kota Bima. Sekaligus
meminta membantu memulangkan jenazah almarhumah Murni. ‘’Pak wali kota didatangi
suami dan keluarga almarhumah yang meminta bantuan memulangkan jenazah
almarhumah,’’ sebut pria yang akrab dengan panggilan HMS ini.
Saat itu
kata HMS, kedutaan RI di Malaysia memberikan opsi. Almarhumah dikuburkan di
Malaysia atau dipulangkan ke Indonesia. Tentunya dengan biaya yang harus
ditanggung pihak keluarga sekitar Rp 30
juta.
‘’Saya menghubungi
berbagai pihak, agar jenazah almarhumah bisa dipulangkan ke Indonesia. Selain pihak
kedutaan, saya juga menghubungi menteri
luar negeri,’’ ujarnya.
Permintaan
itu akunya, direspon pihak kedutaan
maupun menteri luar negeri. Sehingga jenazah almarhum bisa dimakamkan di kampung halaman.
‘’Semua
biaya, baik perawatan alamrhumah di
rumah sakit di Penang-Malaysia hingga biaya pemulangan jenazah ditanggung
negara,’’ sebutnya.
Pemulangan
jenazah tersebut berlangsung sekitar 4 hari melalui penerbangan
Penang-Malaysia, kemudian Malaysia-Jakarta, dan Jakarta-Lombok. ‘’Dari Lombok
ke Bima jalan darat,’’ pungkas pria murah senyum ini. (gun)