KOTA BIMA-28 Tenaga Kesehatan (Nakes) terpapar Covid-19 yang dikarantina di Puskesmas Paruga, ditelantarkan. Bahkan dua diantaranya hingga kini dilaporkan masih keluyuran atau belum masuk lokasi karantina.
“Sekarang baru 26orang yang dikarantina. Sedangkan, dua orang belum masuk ruang isolasi,”sesal salah satu perawat Covid-19 yang bekerja di RSUD Kota Bima, OM pada RadarTambora.
Selama menjalanikarantina, para Nakes kata dia, tidak mendapatkan pelayanan maksimal. Merekasering menahan lapar akibat jadwal makan yang tidak teratur serta tidakdisediakan air minum yang cukup.
“Bahkan obat-obatandan vitamin kebanyakan mereka beli sendiri melalui perawat jaga. Ada juga dikirimpihak keluarga,” kata OM.
Tidak hanya itu, kondisitempat karantina juga sembrawut, tidak tertata dengan baik. Beberapa fasilitaslain, seperti sprei, tempat cuci tangan hingga sabun mandi pun tidakdisediakan.
“Apalagi seorang diantarapasien sudah menunjukkan gejala menyerupai Covid-19. Yakni, hilangnya indrapenciuman,” kata Om via WhatsApp.
Juru bicara Covid-19 KotaBima yang dikonfirmasi untuk dimintai tanggapan belum bisa dihubungi. Beberapakali ditelpon tidak diangkat.
Sementara KasubagPemberitaan Humas dan Protokol Pemerintah Kota Bima, Dian Fitriany mengaku,tidak tahu pasti tentang kondisi pelayanan di lokasi karantina pasien Covid-19.Pihaknya hanya mendapatkan laporan dari Dinas Kesehatan bahwa para Nakes yangdinyatakan positif Covid-19 sudah ditangani.
“Selebihnya kamikurang tahu. Yang pasti, masalah ini nanti kita bicarakan dengan tim gugus.Karena saat ini saya sedang rapat,” kata Dian via WhatsApp. (tin)