DOMPU-Tanggal 23 Juli 1998 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) didirikan. Partai yang dideklarasikan oleh para kiai Nahdlatul Ulama ini, terus berbenah di tengah pasang surut situasi politik di negeri ini.
Dari sejarahnya, partaiini pertama kali mengikuti Pemilu pada tahun 1999. Partai yang berbasis kaumNahdlatul Ulama ini sempat mengajukan Gus Dur sebagai presiden, pada tahun 1999hingga pertengahan 2001.
Diusia ke-22 tahun, kiniPKB sedang mematangkan diri sebagai partai modernis. Visi kebangsaan dankeislaman sebagai platform utama terus menerus dieksplorasi secara kontekstual.Agar PKB bisa hadir dengan tepat di zamanya.
“Tagline PKB diHarlah ke-22 ini “Aksi Melayani Indonesia”. PKB akan selalu hadirsebagai abdi, menyodorkan kepuasan dalam menyelesaikan persoalan persoalanbangsa kekinian. Mulai dari pandemi Covid-19, ekonomi, pendidikan dansosial,” terang Sekretaris DPW PKB NTB, Akhdiansyah SHi pada media ini.
PKB menurut Akhdiansyah,adalah partai besutan para kiyai atau tokoh agama, merupakan bagian dari produkreformasi. Visi tatanan pemerintah yang adil dan memakmurkan masyarakat adalahpijakan utama.
Banyak pemimpin yang telahdiproduksi dan didistribusi sebagai pemimpin oleh PKB. Mulai dari bupati,gubernur, menteri bahkan presiden Indonesia.
“PKB solusi sekaligusazimat kebangsaan. Artinya, PKB sebagai partai yang memilki sumberdayakomprehensif akan menyiapkan calon pemimpin Indonesia 2024. Dan akan terusbekerja demi keutuhan NKRI,” anggota DPRD NTB dapil 6 yang akrab disapaGuru To’i ini.
Untuk NTB, PKB bertargetmenuju 10 kursi di 2024 sebagai pimpinan di DPRD dan mengisi kursi-kursi bupatidan walikota di NTB. Bahkan pimpinan NTB.
“Kita optimis,”pungkasnya. (jw)