DOMPU-Polisi masih belum bisa membuktikan adanya keterlibatan pelaku lain dalam kasus pembunuhan sadis di Mangge Asi. Dari keterangan saksi-saksi, tidak satupun mengarah ada keterlibatan ayah pelaku, yang menyaksikan langsung pembunuhan tersebut.
"Belum bisa, yah,
bukan tidak bisa. Yang jelas, kami akan terus berupaya mengusut tuntas kasus
ini," jelas Plh Kasat Reskrim Polres Dompu, IPDA Rusnadin pada Radar
Tambora.
Pelaku lain dalam kasus
ini kata dia, adalah ayah kandung pelaku. Sejumlah saksi, termasuk saksi yang
diajukan pihak keluarga korban sudah diperiksa. Dari semua pernyataan saksi,
tidak satupun yang mengarah pada adanya keterlibatan ayah pelaku.
Terdapat satu saksi yang
sempat melihat kejadian itu dari jarak dekat. Namun kata dia, saksi itu hanya
melihat saat pelaku menindih parang ke leher korban. Setelah itu saksi kabur,
karena ketakutan.
"Saksi itulah yang
diajukan pihak keluarga korban. Beliau seorang kakek yang kebetulan kebunnya
berdekatan dengan lokasi pembunuhan," ungkap Rusnadin didampingi satu
penyidik.
Hingga saat ini kata dia,
berkas tahap satu kasus pembunuhan tersebut sudah diserahkan ke jaksa.
Sementara giat rekontruksi direncanakan dalam waktu dekat.
"Rekon sudah pasti
dilakukan dan secepatnya digelar," tegas mantan Kanit Tipikor Sat Reskrim
Polres Ngada Polda NTT ini.
Pihaknya belum bisa
menentukan lokasi rekontruksi. Untuk menghindari reaksi pihak keluarga, besar
kemungkinan tidak digelar di TKP.
"Nanti kita cari
lokasi yang mirip dengan lokasi kejadian. Atau opsi terakhir, digelar di
halaman polres," sebut bapak dua anak ini.
Dalam rekonstruksi nanti
kata pria kelahiran 11 April 1979 ini, pihak keluarga korban dan pelaku tidak
dilibatkan. Hanya saksi, pihak jaksa dan peran pengganti korban.
"Kalau pihak keluarga
diundang, dikhawatirkan muncul persoalan baru dikemudian hari. Ini yang kita
hindari," ujarnya.
Untuk diketahui, kasus
pembunuhan sadis itu terjadi di sebuah ladang di Desa Mangge Asi, Jumat (12/6) lalu. Pelakunya
adalah, SF, 28 tahun warga Desa O'o Kecamatan Dompu yang tidak lain sepupu
korban.
Kasus pembunuhan terjadi
sekitar pukul 13.30 Wita. Berawal dari masalah sepele.
Usia salat Jumat, korban
pergi ke ladang pertanian dengan sepeda motor. Kebetulan lokasi ladang korban
berdekatan dengan ladang jagung milik pelaku.
Tiba di ladang, korban dan
pelaku sempat ngobrol menanyakan perihal kabar. Namun, tidak lama kemudian
keduanya cekcok.
Cekcok keduanya didengar
orang tua pelaku Abdul Rasyid dan menengahinya. Justru, korban tidak terima dan
mendorong Abdul Rasyid.
Tidak terima orang tuanya
didorong, pelaku naik pitam dan mengajak korban berkelahi. Pelaku langsung
mengeluarkan parang yang diselipkan di pinggang dan menyerang korban berkali.
Setelah dibacok berkali-kali, pelaku menggorok leher korban hingga nyaris
putus. Abdul Rasyid tidak berani melerai karena ketakutan. Bahkan beberapa
saksi lain yang sempat melihat kejadian itu juga tidak berani mendekat dan lari
ketakutan.
Setelah membunuh korban,
pelaku langsung menyerahkan diri ke Polres Dompu dengan pakaian berlumuran
darah. (jw)