KOTA BIMA-Kehebohan melanda beranda media sosial, ketika deretan pohon di Kota Bima, tepatnya di Pantai Lawata dipasangi kain sarung. Pohon yang dipasangi sarung itu merupakan sarung tenunan khas Bima dengan berbagai motif,
langsung viral.
Hanya dalam waktu tiga jam,ratusan komentar pun muncul. Sebagian besar netizen nyinyir melihat gambartersebut. Seperti akun Akhyar M Nur, yang mengunggah foto deretan pohon yangdipasangi sarung atau Tembe Nggoli tersebut dengan caption “Maaf, mau tanya.Ini seni apa,? ” tanyanya pada linimasa media sosial miliknya.
Unggahan akun inimendapatkan 323 komentar, hanya dalam waktu kurang dari 30 menit. Belum lagi,akun-akun lain yang juga membuat unggahan yang sama.
Tembe Nggoli merupakan kaintenunan khas masyarakat Bima, yang memilikinilai ekonomis tinggi.
Tembe Nggoli, biasanyadigunakan perempuan Bima untuk menutup aurat yakni Rimpu. Dalamperkembangannya, Tembe Nggoli semakin tinggi nilainya karena digunakan untukacara adat dan perhelatan budaya skala besar.
Plt Kadis Pariwisata KotaBima, Yuliana melalui Akun Media Sosial Facebook bernama Yuli Ntika menanggapi fotopohon dipasangi sarung yang viral dimedia sosial langsung membuat klarifikasi.
Dalam dinding linimasanya,Yuliana mengatakan bahwa tujuan memasang Tembe Nggoli atau Kain Tenun Bima diLawata adalah bentuk promosi dan kepedulian Dispar terhadap Pengerajin TenunBima yang selama Pandemi Covid-19 mengalami penurunan pendapatan.
“Untuk tujuantersebut maka kami berniat mempromosikan kain Tenun Bima selama tiga hari.Karena banyak pihak yang tidak berkenan terhadap cara yang kami lakukan, makamalam ini juga kami menghentikan kegiatan promosi ini, ” tulis Yuliana.
Diakhir kalimatnya, denganbesar hati Yuliana meminta maaf atas nama Dinas Pariwisata Kota Bima. (tin)