KOTA BIMA-Hingga hari kedua penerapan pembatasan sosial berskala kelurahan (PSBK) di Kota Bima belum maksimal. Masih ditemukan pintu masuk kelurahan yang belum dipasangi portal. Tidak ada penjagaan untuk mengontrol warga yang keluar masuk.
Kondisi itu diakui Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi SE. Belum maksimalnya
penerapan PSBK, karena langkah yang dilakukan lurah masih sebatas sosialisasi
dengan mendorong partisipasi warga.
“Iya baru sosialiasi saja saya lihat. Belum ada yang maksimal,”
ungkapnya pada Radar Tambora, kemarin.
PSBK dalam penerapannya jelas
wali kota, untuk meningkatkan kesadaran warga. Seperti, mengenakan
masker, menjaga jarak. Dan yang terpenting dari PSBK adalah kontrol sosial yang kuat.
“Kalau ada kontrol social, tim bisa bertindak cepat ketika ada temuan,”
terangnya saat ditemui di kantor wali kota.
Disinggung tentang anggaran PSBK yang belum turun? Lutfi mengakui, ada
sebagian lurah yang belum mengurus anggaran, ada yang sudah.
Hal itu kata dia, karena jajaran pemerintah kelurahan belum bisa
menerjemahkan PSBK secara benar. Padahal, PSBK kata wali kota dikomando langsung Lurah bersama tim gugus
tugas, Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang
didukung partisipasi warga.
‘’Lurah-lurah mesti dipanggil lagi, diberikan pemahaman agar bisa menerjemahkan Perwali tentang PSBK
secara benar,” pungkasnya. (nk)