BIMA-Lokasi kecelakaan yang merenggut nyawa dua bidan yang bekerja di Puskesmas Donggo, kondisinya cukup rawan. Sebelum kecelakaan maut terjadi, di lokasi tersebut ternyata sering terjadi kecelakaan lalulintas.
Penyebabnya, kondisijalan di perbatasan Dusun Kamunti Desa Mpili Kecamatan Donggo dengan Desa TumpuKecamatan Bolo kecil.
Pantauan RadarTamboran, selain jalannya kecil dengan lebar hanya tiga meter. Ada deker denganposisi agak tinggi. Kalau tidak hati-hati, kendaraan bisa jumping. Kemudian kiri kanan jalan ada pagar kebunwarga, praktis membuat pandangan terbatas.
Jainudin, warga Dusun Kamunti mengaku, di lokasi itu sudah dua kali terjadi kecelakaan maut. Pertama tabrakan sepeda motor antara warga kamunti dengan warga Desa Tumpu sekitar tahun 2016 lalu. Saat kecelakaan itu, warga Desa Tumpu yang meninggal dunia.
“Kecalakaan kedua,dua orang bidan Puskesmas Donggo yang meninggal pada Senin lalu,’’ sebutnya padaRadar Tambora, kemarin.
Jalan lintasTumpu-Mpili diakui cukup ramai. Baik warga dari Kecamatan Donggo maupun dariBolo. Karena merupakan akses cepat untuk ke wilayah Donggo maupun ke Bolo.
“Lebar jalansekitar tiga meter. Kalau kendaraan papasan, motor dengan mobil apalagi mobildengan mobil, praktis satu harus berhenti,’’ gambarnya.
Pernyataan Jainudindiperkuat Kepala Desa Mpili, Aksah H A Wahab.Diakui, jalan lintas Mpili-Tumpu sangat kecil dan tidak ada bahu jalan.
Aksah berharap,kondisi tersebut mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bima. Jangansampai terus memakan korban. (ar)