BIMA-Sebagai upaya pencegahan penyebaran Corona Virus Desease 2019 (Covid-19), sejumlah mahasiswa asal Desa Kala Kecamata Donggo Kabupaten Bima yang baru pulang dari luar daerah, dikarantina mandiri. Meski kondisi kesehatan mereka baik-baik saja, namun kepulangan mereka menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat setempat
Ketua BPD Desa Kala Ahmad Syaifullah mengatakan,sedikitnya ada 8 orang warga Desa Kala yang dikarantina manidiri saat ini.Masing-masing tujuh mahasiswa dan satu warga perantau.
“Kalau mahasiswa, mereka baru pulang dari Malang,Jogja dan Mataram. Sedangkan satu warga perantau datang dari Kalimantan,”jelas Ahmad Syaifullah pada Radar Tambora, Kamis sore (26/3).
Para mahasiswa tersebut kata dia, diisolasi di beberaparumah warga yang ditinggal berladang. Mereka dilarang keluar atau berinteraksilangsung dengan masyarakat selama 14 hari ke depan.
“Mahasiswa yang datang dari daerah yang samadiisolasi dalam satu rumah. Kerena rata-rata di daerah kuliahnya, merekatinggal satu kos,” ujar Maco sapaan akrab Ketua BPD Desa Kala ini.
Selama 14 hari kedepan kata dia, kebutuhan makan danminum para mahasiswa dijamin oleh keluarga masing-masing. Termasuk pengecekankesehatan rutin dari pihak Puskesmas.
“Pakaian hingga sepeda motor yang mereka kendaraiselama perjalanan dicuci terpisah,” jelas Macho.
Jumlah mahasiswa atau warga yang datang dari luar daerah sebutdia, masih terus bertambah. Dari informasi diperoleh, beberapa hari lagi adadua mahasiswa bakal datang dari Makassardan Malang.
“Seperti biasa, mereka tetap diperiksa kesehatannyaoleh pihak Puskesmas sebelum diisolasi,” sebutnya.
AN salah satu dari mahasiswa mengaku tidak keberatan dikarantinasebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19. Ia tidak merasa terbebanimeski diperlakukan seperti itu. Karena bagi dia, mencegah itu lebih baik darimengobati.
“Ingin sekali mencium tangan orang tua. Tapi,kesehatan keluarga itu lebih penting dari sekadar cipika cipiki sesaat,”aku mahasiswa di salah satu universitas di Mataram ini.
Hingga saat ini kondisi kesehatannya baik-baik saja.Bahkan selama perjalanan pulang dari Mataram kata dia, tiga kali menjalanipemeriksaan kesehatan. Pertama, saat meninggalkan Mataram, kemudian di penyeberanganLombok Sumbawa dan terakhir di Puskesmas Donggo.
“Alhamdulillah, kondisi saya normal,” katanya.(jw)