DOMPU-RA, siswi SMA Aliyah Mini diduga mendapat perlakuan tak senonoh dari kepala sekolahnya, SA. Kasus dugaan pelecehan itu berawal diajak selfi, SA nyosor mencium pipi dan memeluk remaja cantik asal Desa Sorisakolo Kecamatan Dompu itu.
Peristiwa itu
terjadi usai ulangan semester di sebuah ruangan kosong, Selasa pagi (10/3).
Tidak terima diperlakukan seperti itu, korban
menolak dan kabur.
Keluarga korban
yang mengetahui peristiwa itu, murka. Selasa malam, sekitar pukul 20.00 Wita,
mereka memblokade jalan di desa setempat, menuntut SA ditangkap.
"Jalan baru
dibuka setelah pelaku ditangkap," tegas Arif, koordinator aksi.
PS Paur Subbag
Humas Polres Dompu AIPTU Hujaifah, pemblokiran jalan tersebut tidak berlangsung
lama. Sekitar 20.30 Wita jalan kembali di buka setelah pihak Reskrim Polres
Dompu menangkap terduga pelaku. Untuk memastikan hal itu, pihak keluarga
mengecek langsung terduga pelaku di Polres Dompu.
"Setelah dilakukan pendekatan, Alhamdulillah, jalan dibuka," katanya.
Hujaifah tidak
menjelaskan kronologis penangkapan pimpinan SMA Aliyah Mini yang berdiri di
Kelurahan Simpasai itu. Yang jelas, SA ditangkap karena diduga melecehkan anak
didiknya.
Dari laporan pihak
keluarga, SA melancarkan aksinya usai ulangan semester. Dia menghubungi korban
via SMS untuk menemuinya di sebuah ruang kosong.
Interaksi keduanya
seperti siswa dan guru. Bahkan, korban tidak mencurigai niat busuk kepala
sekolahnya itu.
Karena situasi sepi, SA mulai melancarkan aksinya. Modusnya, mengajak korban foto selfi. Saat asik berfoto, tanpa ragu SA memegang pundak korban. Kemudian mencium pipi dan memaksa memeluk korban.
"Tidak terima
diperlakukan seperti itu, korban menolak dan kabur," pungkasnya. (jw)