KOTA BIMA-Dampak meluasnya wabah virus Corona membuat kapanikan masyarakat meluas. Tidak heran saat ini masker di apotek langka dan mahal.
Penanggungjawab Apotek Kimia Farma Kota Bima AbdullahSyahril SFarm mengatakan, selain langka, harga masker naik drastis. Kenaikannyahingga 300 persen, dari harga normal Rp 80 ribu per kotak. Sekarang jadi Rp 247ribu per kotak.
“Kenaikan harga masker ini mulai pertengahanJanuari lalu, pasca merebaknya virus corona,” terang Syahril.
Kenaikan masker kata dia, bertahap, tidak sekaligus.Mulai dari Rp 110 ribu hingga Rp 247 ribu per kotak. “Kenaikan terakhirsekitar pertengahan Februari lalu,” katanya.
Kelangkaan masker kata dia, hampir menyeluruh diwilayah NTB. Bukan hanya di Bima. Semua cabang Kimia Farma se NTB mengeluhkankelangkaan masker.
“Ada beberapa konsumen yang komplain akibatkenaikan masker tersebut. Setelah diberikan pemahaman, mereka mengerti. Karena,kenaikan harga ini langsung dari distributor. Bukan karena permainan apotekyang memanfaatkan kesempatan,” terangnya.
Selain langka lanjut dia, jatah masker untuk NTB jugadikurangi. Pengurangan ini sengaja dilakukan pihak distributor, mengingatkebutuhan masker di Indonesia meningkat drastis semenjak merebaknya virusCorona.
“Biasanya jatah kita 24 kotak, sekarang palingbanyak 10 kotak,” katanya.
Meski harga masker naik, tidak mengurangi minat belikonsumen. Bahkan jumlah pembeli belakangan ini meningkat. Baik pembelian secaraeceran maupun per kotak.
“Sebelum biasanya satu dus isi 24 kotak ituberbulan-bulan baru habis. Sekarang, 10 kotak ludes cuma hitungan hari,”ujar Syahril.
Syahril belum memastikan kapan distributor mengirim masker. Kekosongan masker di apotek sudah berlangsung selama beberapa hari terakhir.
“Sampai hari ini kita belum dapat informasi soalpengiriman masker. Mudah-mudahan secepatnya,” harap Syahril.
Sahrul Ramadhan, warga Kota Bima mengaku kesulitanmendapatkan masker. Dia sudah datangi lima apotik di Kota Bima, semuanyakosong.
‘’Saya dimintai bantuan sama kakak di Lombok, mintadibelikan masker, karena di Lombok saat ini kosong,’’ akunya pada RadarTambora.
Pegawai BPN Kabupaten Bima ini tidak tahu pasti, kenapa masker di Kota Bima langka. Dia menduga ada kaitannya dengan virus corona yang kini mewabah di beberapa negara. (jw)