BIMA-Spanduk Bupati dan Wakil Bupati Bima Dinda-Dahlanyang sudah sekian tahun terpasang di ruang tamu rumah H Ahmad Jakariah di DesaRada Kecamatan Bolo, diturunkan. Penurunan itu dilakukan H Ahmad Jakariah,ketika menyambut kehadiran pasangan Syafru-Ady (Syafa’ad) di kediamanya, Kamis(27/2).
H Ahmad Jakariah merupakan Ketua Tim Pemenangan IDP-Dahlan di Desa Rada, Kecamatan Bolo periode 2015-2020.
“Saya sudah 20 tahun perjuangkan orang-orang Pandopo,mulai zaman H Ferry Zulkarnain, hingga IDP. Sedikitpun, tidak ada hasilnya,bahkan diabaikan. Lebih baik kita dukung Syafa’ad,’’ katanya ketika menyambutpasangan Syafa’ad di rumahnya.
Perjuangan untuk memenangkan pasangan Dinda-Dahlan periode2015-2020 kata dia, all out. Tidak hanya moril, tapi juga material. Bahkanisterinya gagal naik haji, karena uang dipakai untuk perjuangan itu.
Sayangnya kata H Ahmad, apa yang telah dia lakukan tidakada artinya.”Saya sudah rapat dengan keluarga. Kita sepakat untuk mendukungSyafa’ad, demi perubahan,” tandasnya.
Sri Rahayu, anak dari H Ahmad Jakariah mengaku, untukPilkada Kabupaten Bima periode 2020-2025, semua keluarga sudah diarahkan untukmendukung Syafa’ad. Tidak lagi mendukung IDP.
“Kita masih ingat saat berjuang untuk IDP. Bapak sampai menggunakan uang pribadi,” kataRahayu.
Keluarga H Ahmad Jakariah kata Rahayu, telah berjuanguntuk kemenangan keluarga Pandopo sejak H Ferry Julkarnain ST dan H Usman AK. Yangmembuat mereka kecewa, saat Pileg beberapa waktu lalu, bapaknya tidak dianggapbahkan saat rapat pembentukan tim tidak diundang.
“Sekarang kita komit mendukung paket Syafa’ad yang merupakanputra kelahiran Sila,” pungkasnya. (sya)