Sapi Kurban Presiden RI Akan Dibagikan Kepada 600 Fakir Miskin
![]() |
Petugas RPH sedang memotong hewan kurban |
![]() |
Petugas RPH sedang memotong hewan kurban |
![]() |
Empat terduga pelaku Narkoba bersama barang bukti yang ditangkap Sat Narkoba Polres Kota Bima, Kamis malam (5/6) |
![]() |
Petugas sedang memotong daging hewan kurban di Rumah Potong Hewan (RPH) Kelurahan Ule, Kota Bima, Jumat (6/6) |
![]() |
Wali Kota Bima HA Rahman H Abidin menyerahkan SK CPNS dan PPPK pada pegawai di halaman kantor wali kota, Senin (2/6). |
![]() |
Ketua DPRD Kota Bima, Syamsurih, menerima LHP dari Kepala BPK RI Perwakilan NTB, Suparwadi, di aula kantor setempat, Selasa (28/5) . |
![]() |
Foto Humas Bank NTB Syariah |
bimanews.id-Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mendorong Bank NTB di masa depan dapat menjadi satu-satunya holding company milik Pemprov NTB di bidang keuangan. Saat ini, pemprov sedang memproses pengalihan BPR NTB menuju skema syariah agar nantinya bisa diintegrasikan secara vertikal dengan Bank NTB Syariah.
Hal ini disampaikan Gubernur NTB, Dr. L. Muhamad Iqbal, saat membuka Webinar IKA Universitas Mataram di Wilayah Jabodetabek bertema “Membangun Masa Depan Perbankan Syariah: Pelajaran dari Dinamika Bank NTB Syariah”, Minggu (25/5).
Ia berharap ke depan Bank NTB Syariah dapat semakin dibanggakan masyarakat NTB dalam berbagai aspek.
“Kita bangga dalam arti yang sesungguhnya. Bangga bahwa Bank NTB Syariah menjadi bank yang asetnya besar. Bangga memiliki Bank NTB Syariah yang memiliki portofolio besar. Bangga terhadap Bank NTB yang SDM-nya bisa diandalkan secara teknis maupun secara integritas. Yang paling penting juga bangga dari performance dan bisa mencetak laba yang besar untuk pemerintah provinsi, kabupaten/kota, pemilik saham, dan juga masyarakat,” ujar gubernur.
Gubernur juga menekankan bahwa perbankan syariah memiliki potensi luar biasa, terutama di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global yang turut memengaruhi situasi nasional.
“Justru perbankan syariah memiliki potensi karena yang diberikan oleh perbankan syariah kepada pengusaha adalah kepastian. Kepastian bagi hasil, kepastian tidak ada bunga. Saya banyak bertemu dengan teman-teman yang bahkan nonmuslim. Pengusaha nonmuslim sudah mulai masuk ke perbankan syariah. Pertimbangan utamanya adalah kepastian,” jelasnya.
Meskipun Bank NTB Syariah sempat menghadapi berbagai dinamika belakangan ini, gubernur menyampaikan bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk melangkah maju dan melakukan perbaikan-perbaikan, agar kehadiran Bank NTB Syariah benar-benar dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Khususnya dalam hal pemberdayaan usaha masyarakat. (*)
![]() |
Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofyan menera hasil audit dari BPK RI NTB di Mataram, Selasa (27/5) |
![]() |
Wali Kota Bima HA Rahman H Abidin pimpin rapat di ruang rapat wali kota, Selasa (27/5) |
![]() |
Wali Kota Bima HA Rahman H Abidin saat Sidak di RSUD Kota Bima, Jumat (23/5) |
![]() |
Wali Kota Bima HA Rahman H Abidin bersama Area Manager BSI Denpasar, Tito Indratno di ruang kerjanya, Kamis (22/5). |
![]() |
Wali Kota Bima, HA Rahman H Abidin |
bimanews.id-Pemerintah Kota Bima terus menunjukkan komitmennya dalam membenahi wajah kota dan meningkatkan kualitas ruang publik. Di tahun 2025 ini, salah satu langkah strategis yang diambil adalah membangun Taman dan Alun-Alun Serasuba, yang dirancang menjadi ikon baru sekaligus pusat rekreasi masyarakat.
Pembangunan taman dan alun-alun yang berlokasi di kawasan Serasuba tersebut merupakan bagian dari realisasi visi-misi Wali Kota Bima H.A. Rahman H. Abidin dan Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan dalam mewujudkan Kota Bima yang BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Asri).
Proyek ini direncanakan menelan anggaran sekitar Rp 4 miliar, dengan dukungan perencanaan dari konsultan teknis profesional. Kawasan Serasuba tidak hanya akan berfungsi sebagai taman kota, tetapi juga dilengkapi dengan alun-alun, area bermain, jalur santai, dan zona kuliner bagi masyarakat.
“Taman ini akan menjadi ruang publik yang nyaman dan menarik bagi warga. Kita juga akan menata para pedagang kaki lima (PKL) di sekitarnya dengan menyediakan tenda standar berwarna putih agar lebih tertib dan estetis,” ungkap Wali Kota Bima dalam pertemuan bersama jajaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Selasa (20/5).
Konsep revitalisasi ini terinspirasi dari taman-taman kota yang sukses menciptakan ruang interaksi sosial dan pariwisata lokal, seperti Taman Sangkareang di Kota Mataram. Pemerintah berharap kehadiran Taman dan Alun-alun Serasuba tidak hanya memperindah kota, tetapi juga menjadi destinasi wisata lokal yang menggerakkan ekonomi warga.
Selain menjadi pusat rekreasi, kawasan ini akan memberikan ruang yang representatif bagi berbagai kegiatan masyarakat, mulai dari olahraga, seni budaya, hingga acara pemerintahan.
Dengan hadirnya proyek ini, Pemerintah Kota Bima berharap partisipasi aktif seluruh masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan fasilitas yang dibangun secara baik, serta memperkuat rasa memiliki terhadap ruang-ruang publik kota.
“Ini adalah bagian dari upaya kita menjadikan Kota Bima sebagai kota yang semakin maju, nyaman dihuni, dan membanggakan,” tutup Wali Kota Bima. (red)
![]() |
Tim penilai lomba Kelurahan tingkat Kota Bima disambut dengan tarian saat tiba di Taman Kodo, Jumat sore (16/5). |
Ad Placement
Subscribe di situs ini untuk mendapatkan update berita terbaru