Wali Kota, Bupati Bima dan Gubernur NTB Perkuat Sinergitas Pembangunan
![]() |
Wali Kota Bima HA Rahman H Abidin (Kiri) Bupati Bima, H Ady Mahyudi (Kanan) bersama Gubernur NTB H Lalu Muhamad Iqbal di Kantor Gubernur, Selasa (18/3). |
![]() |
Wali Kota Bima HA Rahman H Abidin (Kiri) Bupati Bima, H Ady Mahyudi (Kanan) bersama Gubernur NTB H Lalu Muhamad Iqbal di Kantor Gubernur, Selasa (18/3). |
![]() |
Wakil Wali Kota Bima saat berbincang dengan penjual di Pasar Ama Hami, Jumat (14/3) untuk mengecek harga bahan pokok menjelang lebaran 1446 Hijriyah. |
![]() |
Wali Kota HA Rahman H Abidin dan Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofyan didampingi istri saat menyampaikan sambutan pada acara tasyakuran di halaman Kantor Wali Kota Bima, Rabu (12/3) |
![]() |
HA Rahman H Abidin |
![]() |
Ketua Perbasi NTB Mohammad Salahudin mengukuhkan pengurus Perbasi Kota Bima di Nami Caffe, Senin Sore (10/3) . |
Bimanews.id - Wali Kota Bima, HA Rahman H Abidin, sepertinya sangat serius menanggapi apa yang dikatakan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Indonesia, Fahri Hamzah. Dia mengatakan kota ini jorok dan kumuh saat kunjungan beberapa waktu lalu.
Tanggapan itu dibuktikan dengan aksi gerak cepat yang dilakukan Aji Man sapaan akrabnya ini dan Wakil Wali kota Feri Sofiyan melalui berbagai upaya penataan kembali kota. Dimulai dengan menata kembali pedagang kaki lima, taman-taman dan penerangan di pojok kota.
Seperti beberapa waktu lalu, dia mengunjungi area batas kota. Disana mantan Ketua KONI Kota Bima ini meminta Dinas Perhubungan untuk memasang penerangan jalan dan taman. Kemudian meminta Dinas Lingkungan Hidup menata dan merapikan taman di lokasi yang menjadi gerbang masuk Kota Bima ini.
Bukan hanya itu, Minggu (9/3) malam lalu, mantan Anggota DPRD Kota Bima ini mengunjungi Masjid Terapung Ama Hami dan taman sekitar. Disana Aji Man meminta Dinas PUPR kota untuk melengkapi semua sarana pendukung masjid. Serta memastikan kondisi air untuk terus tersedia.
"Saya minta lampu kembali dipasang ulang, kemudian sarana yang dulu berfungsi kini tidak lagi dipastikan untuk tersedia kembali. Seperti lampu taman, rambu pemisah WC pria dan wanita serta lainnya," tegas mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Provinsi NTB ini.
Masih di lokasi yang sama, dia juga meminta pada Kabag Kesra Setda Kota Bima agar memastikan fasilitas penunjang di masjid diperhatikan. Apa pun yang menjadi kekurangan dilakukan pembenahan. Untuk urusan anggaran, dia meminta untuk dilakukan perhitungan dengan matang.
Tidak hanya itu, taman di sekitar juga dilakukan perbaikan. Sehingga masjid yang menjadi ikon Kota Bima ini bisa lebih baik lagi.
Usai dari Masjid Terapung, Aji Man dan rombongan menuju taman sebelah timur bagian utara. Disana dia meminta Kepala Dinas PUPR melakukan refitalisasi tugu Ama Hami. Kemudian DLH Kota Bima menata kembali taman setempat. Sebab menurut dia terlihat sangat kumuh.
Kemudian pedagang di area tersebut untuk ditertibkan dengan menyediakan tempat. "Tolong area taman ini dibenahi, kemudian dipasang lampu sorot, agar taman ini terang dan tidak gelap waktu malam," tandas Aji Man di depan jajaran pejabat yang ikut.
Usai berdiskusi di Taman Ama Hami, Aji Man dan rombongan berjalan menuju utara, tepatnya di Terminal Dara. Disana dia mendapati kondisi taman di pojok utara terminal sangat kumuh. Taman tidak terlihat karena dikelilingi pedagang.
Untuk area tersebut, dia meminta agar disaptikan lokasi taman tersebut masuk pada tanggung jawab pemerintah kota atau wilayah terminal. "Saya minta data area ini masuk milik pemerintah kota atau terminal," harapnya.
Kendati nanti area tersebut masuk wilayah terminal, dia tetap akan menata ulang. Karena kondisinya sangat kumuh sekali. Kemudian dia juga menegaskan pada Pol PP untuk mengakan aturan dan menertibkan semua yang tidak sesuai aturan. (nk)
TINJAU: Anggota Komisi V DPR RI Mori Hanafi meninjau pengerjaan saluran primer bersama tim BWS dan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Bima A Faruk di Kelurahan Sambinae, Minggu (9/3).
Bimanews.id - Anggota Komisi V DPR RI Mori Hanafi melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kota Bima, Minggu (9/3). Kegiatan ini dikhususkan untuk mengecek kondisi pengerjaan program pengendalian banjir drainase primer di Kota Bima.
Pengecekan diawali dengan melihat program dan rencana pembangunan di kota di kantor PUPR Balawi Wilayah Sungai (BWS) perwakilan Kota Bima. Setelah mendengarkan presentasi dari perusahaan pelaksana, dilanjutkan dengan kunjungan lapangan.
Itu seperti yang dilaksanakan di Kelurahan Sambinae. Di sana, Mori benar-benar mengecek proses pengerjaan, dari mulai kualitas bahan yang digunakan hingga spesifikasi teknis model pengerjaan alur drainase hingga ke hilir di tepi sungai setempat.
Pada kesempatan itu, Mori mengatakan kepada Bimanews.id mengatakan bahwa kunjungan ini untuk memastikan program berjalan sesuai rencana. Sehingga, banjir di Kota Bima dapat berkurang.
"Kalau banjir hilang tidak mungkin, tapi setidaknya bisa berkurang," ujarnya saat ditemui di lokasi proyek di RT 01 RW 01 Kelurahan Sambinae.
Menyinggung hasil evaluasinya terhadap program dan kinerja kontraktor saat ini, Mori mengaku belum ada kendala. Semua masih sesuai dengan program dan berjalan lancar. Hanya saja, dia berpesan untuk memperhatikan keselamatan pekerja, pengguna jalan, dan warga setempat.
"Tolong diperhatikan keselamatan warga, apalagi saya lihat banyak pengerjaan dengan alat berat di tepi jalan," tegas mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB ini.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Perumahan dan Penataan Ruang Kota Bima, A Faruk, mengatakan pemerintah kota mendukung penuh mega proyek ini. Salah satu dukungan tersebut melalui pembebasan lahan milik warga di bantaran parit yang akan dikerjakan.
"Kami tengah berupaya untuk membebaskan lahan," kata mantan Lurah Pane ini.
Program yang dilakukan untuk pembebasan lahan warga tersebut berupa pemecahan sertifikat warga sekitar saluran primer dan sekunder. Total lahan warga yang diproses saat ini sebanyak 102 titik. Kemudian, 16 di antaranya masih belum mau memberikan lahannya.
Untuk masalah itu, pihaknya kini tengah melakukan pendekatan bersama lurah setempat. "Kami terus melakukan komunikasi dengan 16 kepala keluarga tersebut," ungkap Faruk.
Pantauan Bimanews.id, kunjungan yang dilakukan Mori bersama tim dari BWS dan Faruk diawali dengan mendengarkan pemaparan dari tim. Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan lapangan di Kelurahan Sambinae.
Saat di Sambinae, tim sempat kesulitan menuju lokasi yang bertempat di RT 1 RW 1 kelurahan setempat. Karena kondisi jalan yang berlumpur, akibatnya mobil terjebak. Bahkan Mori harus turun dari kendaraan.
Ad Placement
Subscribe di situs ini untuk mendapatkan update berita terbaru